Apa Itu Sariawan?
Sariawan, atau Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS), adalah luka kecil di dalam rongga mulut yang terasa perih, biasanya muncul di lidah, pipi bagian dalam, bibir, atau gusi. Meski tidak menular dan umumnya sembuh sendiri, sariawan dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti makan, berbicara, dan menyikat gigi.
Penyebab Sariawan
Penyebab sariawan belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor risiko yang sering ditemukan dalam literatur ilmiah meliputi:
- Kekurangan nutrisi, terutama vitamin B12, zat besi, dan asam folat.
- Stres psikologis, yang dapat memicu reaksi imun di jaringan mulut.
- Trauma lokal, seperti tergigit, penggunaan sikat gigi keras, gesekan kawat gigi atau gigi palsu.
- Faktor hormonal, misalnya saat menstruasi atau kehamilan.
- Alergi makanan, seperti cokelat, kacang, atau makanan asam/pedas.
- Genetik dan gangguan autoimun juga berperan pada beberapa individu.
Bagaimana Cara Mengatasi Sariawan?
Penanganan sariawan dilakukan bertahap, dimulai dari terapi ringan yang dapat dilakukan di rumah hingga intervensi medis di klinik gigi.
1. Terapi Topikal Alami & Non-Steroid
- Gel Aloe Vera
Mengandung senyawa anti-inflamasi dan antimikroba. Digunakan langsung pada luka untuk meredakan nyeri dan mempercepat penyembuhan. - Asam Hialuronat (Hyaluronic Acid)
Tersedia dalam bentuk gel atau obat kumur. Membentuk lapisan pelindung di atas luka dan membantu regenerasi jaringan mulut. - Obat kumur antiseptik ringan (misalnya chlorhexidine 0,12%)
Membantu menjaga kebersihan mulut dan mencegah infeksi sekunder.
2. Terapi Oles Medis (Topikal)
- Kortikosteroid topikal
Seperti triamcinolone acetonide 0,1%, digunakan untuk meredakan peradangan dan nyeri pada sariawan sedang hingga berat. Biasanya diberikan oleh dokter gigi dan tidak untuk penggunaan jangka panjang.
3. Terapi Laser
- Laser Diode atau LLLT (Low Level Laser Therapy)
Merupakan metode mutakhir yang terbukti secara ilmiah dapat mengurangi nyeri dalam hitungan menit dan mempercepat penyembuhan. Cocok untuk kasus sariawan yang berulang atau sangat mengganggu.
4. Evaluasi Nutrisi & Pemberian Suplemen
Jika sariawan sering kambuh atau sulit sembuh, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan darah untuk menilai status nutrisi, terutama:
- Vitamin B12
- Zat Besi (Ferritin)
- Asam Folat
Jika ditemukan defisiensi, akan diberikan suplemen sesuai kebutuhan.
5. Edukasi dan Pencegahan Kekambuhan
- Hindari makanan pemicu seperti makanan pedas, asam, atau keras.
- Gunakan sikat gigi berbulu lembut.
- Tidur cukup dan kelola stres dengan baik.
- Jaga kebersihan mulut secara menyeluruh.
- Hindari kebiasaan menggigit pipi atau bibir bagian dalam.
Kapan Harus ke Dokter Gigi?
Segera konsultasikan ke dokter gigi jika:
- Sariawan tidak sembuh dalam 10–14 hari
- Luka sangat nyeri atau makin besar
- Sariawan disertai demam atau pembengkakan kelenjar
- Sariawan sering kambuh lebih dari 3–4 kali dalam setahun
Sariawan adalah masalah umum yang bisa sangat mengganggu jika tidak ditangani dengan baik. Penanganan bertahap — dari terapi alami hingga intervensi medis — terbukti efektif meredakan gejala dan mempercepat penyembuhan.
Jangan abaikan sariawan yang sering muncul, karena bisa menjadi tanda gangguan kesehatan lain seperti defisiensi nutrisi atau kondisi sistemik yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
Butuh Bantuan Profesional?
Tim Dent1st Dental Care siap membantu Anda dengan perawatan sariawan berbasis bukti ilmiah dan teknologi terbaru. Kami memberikan penanganan sesuai dengan kondisi Anda. Jangan ragu untuk konsultasi!
Referensi
Wicaksono A, Setiawan H. Pengaruh defisiensi vitamin B12 terhadap kejadian sariawan berulang. Dentika Dental Journal. 2022;27(1):12–18.
Scully C. Aphthous ulceration. New England Journal of Medicine. 2006;355(2):165–172.
Preeti L, Magesh K, Rajkumar K, Karthik R. Recurrent aphthous stomatitis. Journal of Oral and Maxillofacial Pathology. 2011;15(3):252–256.
Jurge S, Kuffer R, Scully C, Porter SR. Recurrent aphthous stomatitis. Oral Diseases. 2006;12(1):1–21.
Abdulrahman S et al. Efficacy of diode laser in the treatment of recurrent aphthous stomatitis: a systematic review. Journal of Lasers in Medical Sciences. 2023;14:1–7.
Dewi RS, Utami S, Fitriani D. Efektivitas madu terhadap penyembuhan sariawan: Studi klinis. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. 2020;32(2):89–94.