Mengenal Jenis Spesialisasi dalam Kedokteran Gigi

Kesehatan gigi dan mulut bukan hanya soal tambal dan cabut. Dalam dunia kedokteran gigi, terdapat berbagai spesialisasi yang menangani masalah secara lebih mendalam dan spesifik. Mulai dari gigi anak, perawatan behel, hingga pembedahan rahang—semuanya memiliki ahlinya sendiri.

Memahami perbedaan tiap spesialisasi sangat penting agar Anda mendapatkan penanganan yang tepat, efektif, dan sesuai dengan kondisi yang dialami. Pada artikel ini, kami sajikan informasi lengkap dan mudah dipahami tentang berbagai spesialisasi dalam kedokteran gigi, agar Anda bisa lebih percaya diri saat memilih layanan yang dibutuhkan.

 

Jenis-Jenis Spesialisasi dalam Kedokteran Gigi

1. Spesialis Konservasi (Endodontist)

Endodontist adalah dokter gigi spesialis yang menangani bagian dalam gigi, khususnya jaringan saraf (pulpa), saluran akar, dan struktur pendukungnya. Tugas utama endodontist adalah melakukan perawatan untuk mempertahankan gigi yang rusak atau terinfeksi agar tidak perlu dicabut.

Dengan kata lain, fungsi utama endodontist adalah “mengonservasi” atau mempertahankan gigi alami Anda selama mungkin—dengan perawatan yang tepat, presisi, dan berfokus pada penyelamatan struktur gigi.

Jika dokter gigi umum adalah “garis depan” dalam perawatan gigi, maka endodontist adalah “spesialis lanjutan” yang akan menangani kasus-kasus kompleks yang melibatkan kerusakan lapisan gigi berupa enamel, dentin, saraf, infeksi, atau nyeri berulang.


🩺 Apa Saja yang Dikerjakan Endodontist?

Endodontist menangani berbagai kondisi dan prosedur seperti:

  • Perawatan saluran akar (root canal treatment)
    Membersihkan dan menutup saluran akar gigi yang terinfeksi agar gigi tetap bisa dipertahankan.

  • Penanganan nyeri gigi akut atau berulang
    Terutama jika penyebabnya berasal dari saraf atau peradangan dalam gigi.

  • Penambalan gigi
    Baik yang disebabkan oleh infeksi bakteri maupun trauma pada gigi 
  • Perbaikan tambalan lama atau tambalan gagal
    Misalnya, gigi yang sudah ditambal tapi masih terasa sakit atau kembali berlubang.

  • Penambalan estetis pada gigi yang memerlukan ketelitian tinggi—baik karena infeksi, trauma, maupun kerusakan saraf.

  • Perawatan gigi yang mengalami trauma
    Seperti gigi patah karena kecelakaan yang mengenai bagian saraf.


❗ Kapan Harus ke Endodontist?

🔹 Gigi berlubang yang menyebabkan makanan sering tersangkut (baik dengan atau tanpa keluhan ngilu)

🔹 Sakit gigi hebat saat mengunyah

🔹 Gigi terasa ngilu atau nyeri berdenyut tanpa sebab jelas

🔹 Gigi berubah warna (abu-abu atau gelap)

🔹 Nyeri setelah tambal, atau tambalan lepas berulang

🔹 Infeksi gigi yang tak kunjung sembuh

Jika Anda mengalami tanda-tanda di atas, kemungkinan besar Anda membutuhkan perawatan dari endodontist untuk menyelamatkan gigi Anda dan menghindari pencabutan.

 

2. Spesialis Ortodonti (Orthodontist)

Fokus pada perbaikan susunan dan posisi gigi serta rahang yang tidak rapi. Ortodontis menangani kasus gigi berjejal, gigi tonggos, serta penggunaan alat behel atau aligner untuk memperbaiki fungsi dan estetika senyum.

Ortodontis bukan hanya soal estetika, tapi juga soal fungsi gigi dan mulut yang optimal. Gigi yang rapi tidak hanya membuat senyum lebih percaya diri, tapi juga lebih mudah dibersihkan dan mengurangi risiko gigi berlubang, penyakit gusi, dan gangguan sendi rahang (TMJ).

🛠️ Apa Saja Perawatan Ortodontik yang Umum?

Beberapa alat dan teknik yang biasa digunakan ortodontis, antara lain:

  • Behel / Kawat gigi konvensional dan self ligating  (metal atau keramik)

  • Clear aligner (misalnya Invisalign) – transparan, bisa dilepas

  • Retainer – untuk mempertahankan hasil perawatan

  • Alat ortodontik lepasan – sering digunakan pada anak-anak

  • Headgear atau alat khusus – untuk koreksi pertumbuhan rahang

Ortodontis akan merancang rencana perawatan yang dipersonalisasi sesuai kondisi setiap pasien

 

3. Spesialis Periodonsia (Periodontist)

Periodontist adalah dokter gigi spesialis yang fokus menangani penyakit gusi dan jaringan penyangga gigi, seperti gusi, tulang rahang, dan ligamen periodontal. Selain merawat kesehatan gusi, periodontist juga ahli dalam pemasangan implan gigi sebagai solusi menggantikan gigi yang hilang.


🔍 Apa Saja yang Ditangani oleh Periodontist?

  • Penyakit gusi (gingivitis dan periodontitis) yang dapat menyebabkan gusi bengkak, berdarah, dan kerusakan tulang penyangga gigi

  • Resesi gusi (gusi turun) yang membuat akar gigi terekspos dan sensitif

  • Pembentukan poket periodontal akibat infeksi di bawah gusi

  • Pembersihan subgingiva (scaling dan root planing) untuk menghilangkan plak dan karang di bawah gusi

  • Bedah gusi dan rekonstruksi jaringan yang rusak

  • Pemasangan graft jaringan gusi dan tulang untuk memperbaiki kerusakan jaringan penyangga

  • Pemasangan implan gigi: menanamkan akar gigi buatan (implant titanium) ke dalam tulang rahang sebagai fondasi gigi pengganti yang kuat dan tahan lama

  • Pemeliharaan kesehatan gusi setelah pemasangan implan gigi

 

4. Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (Oral Surgeon)

Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial adalah dokter gigi spesialis yang menangani tindakan pembedahan di area mulut, rahang, dan wajah. Mereka bukan hanya ahli dalam mencabut gigi, tetapi juga melakukan operasi kompleks yang melibatkan tulang dan jaringan lunak di sekitar mulut.

 

5. Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Pedodontist)

Menangani kesehatan gigi dan mulut anak-anak, mulai dari balita hingga remaja. Pedodontis memiliki pendekatan khusus yang ramah anak, serta memahami tumbuh kembang gigi susu hingga gigi permanen.

 

6. Spesialis Prostodonsia (Prosthodontist)

Ahli dalam pembuatan gigi tiruan, crown, bridge, veneer, dan perawatan estetika gigi lainnya. Prostodonsia membantu memulihkan fungsi gigi serta mempercantik senyum pasien.

 

7. Spesialis Penyakit Mulut (Oral Medicine Spesialist)

Spesialis Penyakit Mulut atau dalam istilah medis disebut Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Mulut (Spesialis Penyakit Mulut / Sp. PM) adalah dokter gigi yang memiliki keahlian khusus dalam mendiagnosis dan menangani kelainan jaringan lunak di rongga mulut, wajah, dan sekitarnya.

Mereka tidak fokus pada tindakan mekanis seperti cabut atau tambal, melainkan pada penyakit, gangguan, dan gejala sistemik yang muncul di area mulut, termasuk kondisi yang tidak diketahui penyebabnya. Misalnya kasus sariawan, mulut kering (xerostomia), infeksi jamur atau virus di rongga mulut, pembesaran jaringan/lesi yang tidak biasa, dan manifestasi mulut dari penyakit sistemik (seperti diabetes, lupus, HIV/AIDS).